Senin, 15 Februari 2016

Kerja Bakti Memperbaiki Jalan



pada hari minggu tanggal 14-februari 2016, warga desa Kalipurwo berbondong bondong melaksanakan kerja bakti memperbaiki jalan. setiap orang membawa peralatannya masing-masing, ada yang membawa cangkul, grobag untuk membawa krokos dan lain-lain. bagi orang yang tidak berangkat kerja bakti, biasanya diberi sanksi, sanksinya disuruh membawa makanan,minuman dan macam-macam snek untuk makanan para orang- orang yang melaksanakan kerja bakti.
Pelaksanaannya berjalan dengan meriah,karena dikerjakan bersama-sama dan sudah dibagi masing-masing tugasnya,ada yang mengisi grobag dengan krokos,mendorong grobag,sampai meratakan krokos di jalan-jalan yang sudah rusak. sekian dan trimakasih




sumber: Agus Saeful Huda

Minggu, 14 Februari 2016

Angan-angan Marc Marquez Kalahkan Adik Sendiri di MotoGP

Kris Fathoni W - detikSport
Angan-angan Marc Marquez Kalahkan Adik Sendiri di MotoGP Foto: Rachman Haryanto
Sentul, Jawa Barat - Suatu hari nanti bukan tidak mungkin Marc Marquez harus bersaing dengan sang adik, Alex Marquez, di MotoGP. Marc menyambut positif kans itu dan sudah siap mengalahkan adiknya sendiri!

Alex (19 tahun) berkompetisi di Moto2 sedari 2015, setelah satu musim sebelum itu menjuarai ajang Moto3 2014. Pada musim debutnya di ajang Moto2, Alex memang belum dapat hasil memuaskan dan cuma bisa finis di posisi 14 klasemen akhir musim.

Pun demikian, bukan tak mungkin di masa mendatang Alex akan naik kelas ke MotoGP dan bertarung dengan Marc (22 tahun) yang sudah terjun ke kelas primer sejak 2013, dan meraih dua gelar juara dunia MotoGP, setelah sebelumnya menjuarai 125cc pada 2010 dan Moto2 pada 2012.

Menanggapi kemungkinan tersebut ketika ditanya detikSport, Marc yang dikenal amat dekat dengan adiknya itu pun tersenyum lebar sebelum memberikan jawaban.

"Bersaing dengan saudara sendiri... menurut saya memberi keuntungan terbesar karena saya tak pernah sendirian, saya selalu berlatih dengan adik saya itu," ucap Marc dalam wawancara eksklusif dengan detikSport di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, Minggu (14/2/2016).

"Kami punya hubungan amat baik, berlatih bareng, juga di motokros, kami pun satu rumah. Akan menyenangkan kalau suatu hari nanti ia bisa ke MotoGP. Bagus juga kalau di masa depan saya mengalahkannya di kategori MotoGP!" seru rider Repsol Honda tersebut. (krs/cas)

Senin, 08 Februari 2016

Marquez Alami Kemajuan di Hari Kedua Pengujian

SEPANG - Marc Marquez menanggapi positif hasil pengujian MotoGP Malaysia hari kedua, Selasa (2/2/2016). Meski belum banyak membuat kemajuan, beberapa perbaikan dinilai pembalap Repsol Honda sudah didapatkan.

Marquez bercokol di posisi keempat dalam pengujian yang berlangsung di Sirkuit Internasional Sepang di bawah Danilo Petrucci, Jorge Lorenzo dan Hector Barbera. Posisi itu jauh lebih baik ketimbang hari pertama pengujian yang melemparnya ke posisi tujuh. (Baca Juga: Rossi-Lorenzo Tergelincir, Petrucci Kuasai Hari Kedua Pengujian)
Di hari pertama, Marquez mengaku masih banyak mendapat masalah dengan motor RC213V kendati menggunakan dua jenis mesin. Kali ini, ia dipastikan bisa sedikit lega setelah mengklaim sudah mengalami perkembangan. (Baca Juga: Hari Pertama Pengujian, Marquez Makin Takut dari Lorenzo dan Rossi)

"Kami sudah membuat langkah maju di hari kedua. Sayangnya, sepanjang hari kami kami tidak bisa membuat perubahan yang mantap dan mencoba banyak hal. Tetapi, kami sudah memperbaiki hasil kemarin," katanya dilansir laman resmi lomba.

"Saya pikir akan jadi hal yang penting bisa menganalisis segala sesuatu dengan baik yang kami lakukan hari ini. Hal itu bertujuan untuk melihat mana yang berhasil dan yang tidak. Besok kami akan mencoba hal hal lain sebab banyak pekerjaan yang mesti dilakukan.

"Kami masih menggunakan mesin 'evolusi' yang sama di kedua motor agar bisa punya referensi di bagian elektronik yang akan kami coba," pungkasnya.

sumber: www. http://sports.sindonews.com/read/1082268/49/marquez-alami-kemajuan-di-hari-kedua-pengujian-1454422653
sumber: www .

Stoner: Motor Terbaik Ducati Ada di Musim 2009

SEPANG - Casey Stoner mengatakan dirinya pernah menunggangi motor terbaik Ducati. Pada 2009 lalu, frame carbon motor pabrikan Italia dianggap bisa saja mengantarnya jadi juara dunia mengalahkan Valentino Rossi.

Stoner tergelincir ke posisi empat di musim 2009. Saat itu ia banyak absen akibat sakit sehingga gagal tampil maksimal dan hanya meraih empat kali kemenangan seri balap.

Stoner yang kembali menunggangi Desmosedici di Sirkuit Internasional Sepang dalam pengujian MotoGP kemarin, menilai motor terbaik Ducati hadir di musim 2009. Serat karbon yang digunakan Ducati sebagai frame ketika itu dianggap jadi yang terbaik.

"Ketika punya frame karbon pada tahun 2009, saya percaya kami punya motor terbaik di grid. Sayangnya, saya tidak bisa menyelesaikan musim. Tapi menurut saya, sejak di Grand Prix Catalunya motor itu sudah sangat luar biasa," ucap Stoner dilansir Crash.

"Setelah kembali ke Portugal, kami harus memenangkan setiap balapan setelahnya. Itu benar-benar mengesankan dan ini adalah dengan frame berserat karbon. Potensinya benar-benar tinggi, tapi titik di mana anda mengatur motor agak sedikit sulit," tambahnya.

"Semuanya langsung dibatalkan setelah saya pergi. Saya masih berpikir serat karbon adalah potensi yang belum dimanfaatkan. Masih ada sejumlah besar potensi yang ditinggalkan," pungkasnya.


sumber: www.http://sports.sindonews.com/read/1083740/49/stoner-motor-terbaik-ducati-ada-di-musim-2009-1454939374

Rossi : Motor Lebih Cantik Tanpa Sayap

TAVULLIA - Pembalap Yamaha Valentino Rossi mengaku tak yakin dengan performa sayap aerodinamis yang diterapkan pada motor M1 2016. Menurutnya, fitur tambahan itu tidak berpengaruh banyak pada kelincahan motor.

Yamaha M1 2016 yang akan digunakan Rossi dan rekannya, Jorge Lorenzo memang sangat berbeda dengan motor 2015. Selain pada sayap tambaham, perubahan paling fundamental kedua motor itu ada di tangki bahan bakar.

Tangki bahan bakar Yamaha M1 tidak lagi berada di depan pengendara. Yamaha melakukan gebrakan dengan memindahkan tangki ke bagian ekor motor, atau tepatya di belakang rider.
"Saya mencoba motor baru saat ujicoba, karena mereka membuat desain yang berbeda. Tapi jujur, saya tidak merasakan perbedaan dari perubahan tersebut. Saya lebih suka motor tanpa sayap, meski pun jujur.. motor lebih cantik," kata Rossi, dikutip MCN, Senin (8/2/2016).

"Di luar hal itu (sayap), teknisi tim telah membuat pekerjaan yang sangat baik dengan perangkat elektronik (ECU) dan ban Michelin yang baru. Sehingga semua ini dalam keadaan baik," lanjutnya.

Rossi dan Lorenzo akan menguji M1 2016 pada ujicoba pramusim kedua di Phillip Island, 17-19 Februari 2016 mendatang. Pada ujicoba pertama di Sirkuit Sepang, 1-3 Februari 2016, Rossi enggan menjajal motor M1 2016 bersayap. (Baca juga : Alasan Rossi Belum Mau Gunakan Motor Yamaha M1 2016)   

10 Kesimpulan dari Pengujian MotoGP Malaysia 2016

SEPANG - Pengujian MotoGP 2016 pertama di Malaysia sudah dilewati. Jorge Lorenzo keluar sebagai yang tercepat dari tiga hari pengujian di Sirkuit Internasional Sepang, 1-3 Februari 2016 lalu.

Dalam pengujian kemarin, semua pembalap menguji penggunaan Electronic Control Unit (ECU) terbaru dan ban Michelin untuk musim balap 2016. Hasilnya, Lorenzo jadi yang tercepat meski masih ada sejumlah masalah yang dikeluhkannya.

Pengujian kemarin juga menandai debut Casey Stoner kembali ke pentas MotoGP. Pembalap Australia itu jadi test rider Ducati setelah memutuskan pensiun 2013 lalu.

Banyak peristiwa menarik selama tiga hari pengujian di Negeri Jiran kemarin. Sindonews coba menarik 10 kesimpulan dari pengujian Malaysia yang dilansir dari motorsport.
1. Level Yamaha Meningkat

Hasil pengujian yang menempatkan Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi jadi yang tercepat masih menunjukkan Yamaha berada di depan. Namu perkembangan Tim Garpu Tala meningkat pesat setelah mampu merebut 14 kali lap tercepat selama tiga hari.

2. Lorenzo Masih Mendominasi

Lorenzo membuktikan kapasitasnya sebagai juara bertahan MotoGP 2015. Keluar jadi yang tercepat sebanyak dua dari tiga hari menunjukkan kecepatan waktunya masih sangat baik ketimbang pembalap lain.

3. Rossi Coba Menjawab SpekulasiRossi yang bakal berusia 37 tahun di musim balap 2016, coba menjawab spekulasi dirinya bakal pensiun atau tidak musim depan. Pendekatannya selama pengujian masih sama yakni tidak membuat kesalahan dan menunggu apa yang terjadi di balapan sesungguhnya nanti. Selama di Sepang, catatan waktunya tidak terlalu buruk yang mengindikasikan The Doctor masih punya kapasitas untuk bersaing.

4. Honda Cuek dengan Keluhan Marquez-PedrosaKeluhan Marquez dan Pedrosa soal masalah ECU sepertinya belum bisa didengar dengan baik oleh Honda. Buktinya, kedua pembalapnya itu masih kesulitan bersaing dengan Lorenzo dan Rossi. Meski sudah memberi mesin anyar ketika menguji di Malaysia, hal itu belum menyelesaikan solusi. Bahkan Pedrosa secara terang-terangan sempat mengatakan mesin 'evolusi' Honda masih sama jeleknya seperti musim lalu.

5. Stoner Belum HabisMengaku tidak menunggangi motor selama hampir setahun, Stoner buktikan diri masih cukup menjanjikan di lintasan balap. Hanya dua hari diturunkan Ducati selama pengujian, juara dunia dua kali MotoGP itu sempat bersaing ketat dengan Rossi dan Lorenzo. Sayang, Stoner dipastikan tidak akan ikut di pengujian Australia nanti.

6. Ducati Belum MaksimalDucati mengalami penurunan performa ketimbang pengujian tahun lalu. Dua pembalap resminya, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso belum bisa bersaing menggunakan motor GP16. Terakhir, muncul keluhan dari Dovi jika gearbox-nya sedikit bermasalah yang membuatnya gagal tampil maksimal di Sepang.

7. Ban Depan Michelin Sudah Lebih BaikProdusen ban asal Prancis membuktikan mereka mendengar keluhan pembalap. Ban depan yang selama ini dikeluhkan, mulai mendapat sanjungan dari Lorenzo, Rossi, dan Marquez.

8. Pembalap Satelit Makin KetinggalanPerubahan regulasi yang mengharuskan pembalap menggunakan ECU standar Magneti Marelli dan ban Michelin membuat semua tim fokus pada tim utamanya. Para pembalap satelit pun hanya mendapat jatah mesin tahun lalu untuk menguji di Sepang kemarin. Jika Honda meminta semua pembalapnya menggunakan mesin 2016, itu tak lain cuma karena ingin mengumpulkan data sebanyak-banyaknya.

9. Ban Belakang Michelin yang bermasalahMasalah Michelin tampaknya beralih ke ban belakang. Insiden Loris Baz jadi buktinya, ban belakang bertipe lembutnya mengalami pecah saat dipacu dengan kecepatan hampir 300 km/jam.

10. Hasil Pengujian Sepang Bakal Diuji di AustraliaHasil pengujian di Malaysia bakal ditentukan di pengujian Australia 17-19 Februari mendatang. Andai Lorenzo dan Rossi kembali mendominasi, bukan tak mungkin seri pembuka di Qatar bakal jadi milik Yamaha. Terlebih Honda sejauh ini sudah menunjukkan kekhawatirannya. Marquez sempat mengaku jika selama pramusim Honda belum bisa berbenah, ia pasrah pada hasil di seri pembuka Qatar.